Selasa, 18 Desember 2018

Membuat User Profile Hotspot di Mikrotik

Mengelola hotspot di sebuah perusahaan maupun perkantoran diperlukan pemisahaan kategori pengguna wifi berdasarkan kelas jabatan, biasanya jabatan yang lebih tinggi diberikan bandwidth yang lebih lebar, dan staff pelaksana biasa diberikan bandwidth yang lebih kecil... hmmm kalian tahu kenapa aturannya begitu? hehehe saya sendiri juga nggak tahu pokoknya atasan / pak bos yang perintahin begitu :) nah... nanti kita akan eksekusi langsung ke routerboard yang udah jalan fingsi hotspot server nya.

Pada labs kali ini saya akan share bagaimana membagi internet kepada para pengguna berdasarkan jabatan sebagaimana list berikut ini :

  • Manager, upload 1Mbps, download 8Mbps 
  • Supervisor, upload 512kbps, download 5Mbps  
  • Staff, upload 512kbps, download 3Mbps  

Adapun implemantasinya adalah sebagai berikut ini:

Point 1: 
Buka aplikasi WINBOX

Point 2:
Klik menu IP → Hotspot → User Profile

Point 3: 
klik icon Plus

Point 4:
isi formnya,
name = nama_jabatan
rate limit = 1M/8M
form isian yang lain abaikan saja.
lebih jelasnya tengok nih screenshot kita ya...
setelah itu klik Apply dan klik OK
Nah sudah selesai... eh belum ya??? yang supervisor dan staff belum dibuatin limit profile yah hehehe..
kan tinggal Anda lanjutin, ulangi point 3 untuk user profile lain yang belum dibuat, hasilnya akan seperti ini...


Point 5:
Membuat akun hotspot / wifi
klik menu IP > Hotspot >>> Users
klik +
nama = nama akun
password = passwordnya
profile = pilih jabatannya

buatlah nama akun sebanyak pegawai yang ada...
capek??? ya biasa bro namanya kerja pasti capek dikit2 ya hhehehe

Bagaimana jika ingin 1 akun bisa dipakai login bayak orang dan banyak perangkat...???
silakah baca di point 4, Anda bikin shared user dengan angka 50 atau 100. Shared user disini adalah jumlah perangkat yang di ijin konek ke jaringan kita oleh sistem hotspot di mikrotik.

Lohhh, kan tidak aman yah klo 1 akun dipakai rame-rame?
ya itu resiko Anda karena nggak mau capek, hehehe

Oke bro, demikian panduan singkat ini, semoga yang baru belajar jaringan menggunakan router Mikrotik lebih bersemangat lagi belajarnya dan nantikan aritikel kami selanjutnya!

jasa konfigurasi mikrotik terbaik jakarta, bandung, surabaya, medan, malang, yogyakarta
Jasa konfigurasi mikrotik terbaik jakarta, bandung, surabaya, medan, malang, yogyakarta, papua, timor leste, malaysia, brunei darussalam.

Rabu, 05 Desember 2018

Pentingkah Upgrade Firmware dan RouterOS pada MikroTik

Pentingkah Upgrade Firmware dan RouterOS pada MikroTik? mana yang lebih penting untuk di upgrade?, salah satu atau keduanya yang perlu di upgrade? Bagaimana langkah upgrade RouterOS yang benar?... Nah, pertanyaan seperti ini seringkali saya temukan di grup diskusi Mikrotik Indonesia. Sebelum menjawab soalan ini saya perlu memperkenalkan dahulu kepada Anda mengenai apa itu Firmware dan RouterOS.

Pengertian Firmware

Firmware adalah software/program controller kecil yang biasanya disimpan pada flash-ROM (read-only-memory), bekerja secara low-level control dan berisi intruksi dasar untuk mengontrol input-output perangkat keras pada router mikrotik. Artinya Firmware ini dijalankan lebih dulu sebelum mesin mikrotik menjalankan sistem operasi RouterOS. Firmware itu program yang dirancang untuk mengontrol perangkat keras sehingga tanpa Firmware perangkat keras tidak dapat berfungsi. Firmware berbeda dengan driver, pada komputer x86 x64 firmware ini dikenal sebagai BIOS atau UEFI.

Pengertian RouterOS

RouterOS adalah software / program sistem operasi khusus untuk routing, firewall dan manajemen bandwidth  di jaringan komputer, dibuat oleh perusahaan mikrotik dan bisa berjalan pada perangkat keras Routerboard MikroTik.

"Ibarat Gedung, firmware adalah pondasi dasarnya dan routeros adalah bangunannya"

Sehubungan dengan pertanyaan diatas, lebih penting mana antara upgrade Firmware dan upgrade RouterOS? maka jawabnya: Keduanya sama penting, baik firmware maupun routeros sama-sama perlu diperbarui dan ditingkatkan / di-upgrade.

Tujuan upgrade Firmware adalah agar pengkat keras mikrotik dapat berfungsi dengan baik dan performanya maksimal.

Tujuan upgrade RouterOS adalah supaya bisa meningkatkan keamanan fitur firewall, networking, routing, dan fitur lainnya, supaya kinerja router lebih optimal.

Bagaimana Cara Upgrade RouterOS dan Firmware yang benar?

Pada saat anda melakukan upgrade routeros dan firmware hendaknya hati-hati karena jika dilakukan dengan ngawur ini beresiko terhadap Routerboard MikroTik yang Anda miliki, ada resiko bisa kehilangan lisensi, bisa bootloop dan yang 'menakutkan' bisa menyebabkan routerboard mati total tanpa ada tanda-tanda kehidupan hehehe... Untuk itulah perlu saya sampaikan tentang bagaimana mengupgrade routeros dan firmware mikrotik dengan cara yang benar demi memimalisir resiko yang membahayakan routerboard Anda.

Langkah 1:
Perhatikan jenis cpu/arsitektur cpu mikrotik dan versi RouterOS yang saat ini berlaku (currently version) dengan cara buka winbox dan klik menu System → Resources seperti gambar berikut ini :
cara upgrade mikrotik routeros

Catat / screnshot / foto lah pada area yang saya beri kotak merah, sebagai contoh disini saya memakai arsitektur prosesor: mipsbe dan version: 5.16, OKsimpan di notepad atau di kertas sakumu :)

Langkah 2:
Perhatikan Lisensi RouterOS pada menu System → License seperti gambar dibawah ini:

Langkah 3:
Memilih versi distribusi RouterOS. Dalam hal ini kita tidak boleh mengupgrade langsung ke versi major yang paling terbaru dikhawatirkan terjadi perubahan software-id sehingga lisensi hilang atau tidak berlaku lagi dan otomatis menjadi level 0. Pasti Anda khawatir dan akan bertanya lagi kan, solusinya bagaimana...?

Langkah yang benar ketika mengupgrade routeros haruslah milih versi yang tidak terpaut sangat jauh perbedaan versi major-nya. Satu contoh tadi pada langkah 1 saya memiliki routeros versi 5.16 maka saya harus mengupgradenya ke versi 5.25, saya akan bertahab demi tahab dan tidak akan langsung mengambil versi terbaru 6.42.9 (long-term) yang merupakan versi teranyar, teraman dan terstabil dari versi sebelumnya pada saat tulisan ini diterbitkan.

Pastikan mesin MikroTik Anda telah terhubung ke internet dengan baik saat Anda melakukan upgrade versi RouterOS.

Silahkan mengambil / men-download routeros berbagai versi disini:
https://mikrotik.com/download/archive


Mungkin Anda akan bertanya mengapa saya memilih versi 5.25 karena di archive resmi / official mikrotik.com adalah versi yg terakhir di antara versi 5 major yg ada.

Jika RouterOS Anda sudah mencapai versi 6.xy.z maka Anda bisa langsung mengupgrade nya versi 6.42.10

Namun apabila masih versi 5 seperti milik saya, maka ikuti langkah-langkah yang ada di tutorial ini.

Setelah itu upload file routeos .npk ini melalui Winbox ke dalam menu Files,
tunggu sampai proses upload selesai,
lalu klik System → Reboot dan klik yes
tunggu proses booting dan upgrade sedang berjalan
setelah mikrotik menyala kembali dan terdeteksi mac address di winbox maka ruteros kita telah berubah menjadi versi 5.25. Masuklah ke winbox lagi, dan upgrage Fireware melalui terminal, caranya klik new terminal di menu utama winbox, ketik perintah berikut ini:
system routerboard upgrade 
tekan tombol Enter pada keyboard Anda, tunggu beberapa detik, lalu reboot lagi. sampai disini mikrotik telah menjadi versi 5.25 dengan sempurna.

Lakukan cek lisensi di menu system → license, apabila lisensi berubah menjadi level 0 Anda klik saja tombol "Update License Key" ingat ya, jangan mengklik tombol "Upgrade/Get New Key...
Ingat juga ya, apabila lisensi masih tetap seperti pada langkah 2 sebelumnya anda tidak perlu klik  "Update License Key"

Nah... dari versi 5.25 barulah saya akan upgrade ke versi 6.25,
setelah sukses menjadi versi 6.25, barulah saya lanjutkan upgrade lagi ke versi terbaru 6.42.9 (long-term)

Hasil akhirnya akan menjadi seperti berikut ini:

Demikianlah cara tutorial singkat cara upgrade firmware dan routeros mikrotik dengan benar, semoga bermanfaat untuk kalian yang masih baru belajar firewall dan routing di MikroTik.

Nantikan artikel kami selanjutnya!